Senin, 14 November 2016

Indeklimbah



MENGHITUNG INDEK LIMBAH PADA
BUAH PISANG (Musa paradisiaca) DAN SAYUR BAYAM (Amaranthus sp.)

AHMAD
G111 14 057

Program Studi Agoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2016

ABSTRACT
Tumbuhan bayam merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh didaerah yang beriklim panas dan dingin. Namun tumbuhan ini dapat tumbuh lebih subur didaratan rendah pada lahan terbuka yang beriklim hangat dan cahaya kuat. Pohon pisang dapat tumbuh di tanah yang kayaa akan humus, mengandung kapur atau tanah berat. Daaun pisang yang dewasaa berbentuk lonjong dan bertulang daun menyirip,sedangkan daun mudanya menggulung. Pada buah pisang berat awal 656,6 gram dan ketika dipisahkan antara bagian yang dikonsumsi dan tidak dikonsumsi mengalami perubahan massa dimana berat buah pisang yang dikonsumsi adalah 300,9 gram dan yang tidak dikonsumsi (limbah) adalah 273,4 gram. Pada tanaman bayam ketika dilakukan penimbangan awal sebesar 345,1 gram dan pada saat dipisahkan antara limbah dan konsumsi maka limbah dari bayam hanya 239,9 gram dan konsumsi bayam sebesar 120 gram.
Kata Kunci : Indeks Limbah,  Fisiologi Pascapanen


I.         PENDAHULUAN

1.1  Indeks Limbah
Menurut Haryanto (2014), Limbah pertanian adalah bagian tanaman pertanian diatas tanah atau bagian pucuk, batang yang tersisa setelah dipanen atau diambil hasil utamanya. Berdasarkan artinya pengertian limbah pertanian dapat diartikan sebagai bahan yang dibuang di sektor pertanian. Beberapa contoh limbah pertanian diantara lain adalah sabut dan tempurung kelapa,jerami dan dedak padi.
Limbah pertanian dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis yaitu limbah pra panen dan saat panen serta limbah pasca panen. Sedangkan limbah pasca panen itu juga terbagi menjadi limbah sebelum diolah dan limbah setelah diolah atau sering dikenal dengan limbah industri pertanian (Haryanto,2014).
Indeks limbah merupakan ration antara bagian tanaman yang dikonsumsi dan bagian tanaman yang tidak di konsumsi sehinggamenjadi limbah pertanian. ( Haryanto, 2014 )


1.2  Deskripsi Sayur Bayam
Menurut Sumardi (2009), bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah amaranthus spp. Kata “maranth” dalam bahasa Yunani berarti “Everlasting” (abadi). Tanaman bayam berasal dari derah Amerika tropik namun hingga sekarang bayam telah tersebar keseluruh daerah tropis dan subtropis seluruh dunia. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam prkembangan selanjutnya, tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber potein, terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke Idonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah Idonesia.
Menurut Sumardi (2009), tumbuhan bayam merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh didaerah yang beriklim panas dan dingin. Namun tumbuhan ini dapat tumbuh lebih subur didaratan rendah pada lahan terbuka yang beriklim hangat dan cahaya kuat. Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4. 
Menurut Rukmana (1994), Tanaman bayam memiliki akar perdu ( terma ), akar tanaman bayam ini akan menembus tanah hingga kedalaman 20-40 cm bahkan lebih. Akar tanaman bayam ini tergolong akar tunggang dan memiliki serabutan di bagian atasnya.
Menurut Rukmana (1994), tanaman bayam memiliki batang tumbuh dengan tegak, tebal dan banyak mengandung air. Batang pada tanaman ini memiliki panjang hingga 0.5-1 meter dan memiliki cabang monodial. Batang bayam berwarna kecoklatan, abu-abu dan juga memiliki duri halus di bagian pangkal ujung batang tanaman bayam.
Tanaman ini memiliki daun tunggal, berwarna hijau muda dan tua, berbentuk bulat memanjang serta oval. Panjang daun pada bayam 1,5-6,0 cm bahkan lebih, dengan lebar 0,5 – 3,2 cm dan memiliki pangkal ujung daun runcing serta obtusus. Batang bayam di sertai dengan tangkai yang berbentuk bulat dan memiliki permukaan opacus. Panjang tangkai ini mencapai 9 cm dan memiliki bagian tepi atau permukaan repandus (Rukmana,1994)
Bunga tanaman bayam ini memiliki kelamin tunggal, berwarna hijau tua, dan juga memiliki mahkota terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah serta lainnya yang membantu dalam penyerbukan. Bunga tanaman bayam ini berukuran kecil dan memiliki panjang mencapai 1,5-2,5 cm, serta tumbuh di ketiak daun yang tersusun tegak. Namun, penyerbukan bunga ini biasanya di bantu juga dengan binatang sekitar dan angin (Rukmana,1994)
Menurut Natitupulu (2012), tanaman bayam memiliki biji berukuran kecil, dan halus, memiliki bentuk bulat serta memiliki warna kecoklatan hingga kehitaman. Namun, ada beberapa jenis bayam yang terdapat biji berwarna putih dan merah, contohnya bayam maksi.
Menurut Natitupulu (2012) klasifikasi tanaman bayam yaitu :
Kingdom          : Plantae
Sub kingdom   : Tracheobionta
Sub Divisi        : Spermatophyta
Division           : Magnoliophyta
Class                : Magnoliophyta
Sub Classis      : Caryophyllidae
Famili              : Amaranthacea
Genus              : Amaranthus
Species                        : Amaranthus L.
(Amaranthus sp.)
1.3    Deskripsi Buah Pisang
Pisang adalah tanaman buah berupa herbal yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang (Susanto, 2005).
Pohon pisang adalah tanaman yang dapat hidup di iklim tropis basah,lembab,dan panas. Di indonesia pohon pisang umumnya dapat tumbuh di daratan rendah saampai pegunungan sekitar 2.000 m dpl (Susanto, 2005).
Menurut Kusumawati (2008), Pohon pisang dapat tumbuh di tanah yang kaya akan humus, mengandung kapur atau tanah berat. Daun pisang yang dewasaaberbentuk lonjong dan bertulang daun menyirip, sedangkan daun mudanya menggulung. Helai daun nya lebih panjang dari tengkai daaunnya. Kebanyakan daun pisang berwarna hijau tua untuk daun dewasa dan hijau muda untuk daun yang masih muda. Kecuali untuk beberapa species, terdapat bercak merah atau ungu pada lembaran daunnya atau pada ibu tulang daun.
Menurut Kusumawati (2008), Batang pohon pisang berupa pelepah yang membesar dan mengumpul. Batangnya lunak, berair dan tidak berkayu. Pohon pisang mempunya umbi yang muncul di permukaan tanah dan akan membentuk tunas-tunas baru. Akar pohon pisang merupakan akar serabut ,berdiameter 0,5-1 cm berbentuk silinder menyebabkan akar-akar ini terlihat besar dan tampak seperti cacing. Rata rata panjangnya 4-5 meter untuk menjala kesamping dan hanya 75-150 cm untuk tumbuh kedalam tanah. Pohon pisang membunyai bunga yang bentuknya menyerupai jantung.
Didalam bunga pisang sekilas tampak seperti udang yang berwarna kuning keputih-putihan dengan panjang 4-7 cm dan lebar 1-2 cm. Masing masing bunga tersebut memiliki satu sepal,  satu petal, satu putik dengan banyak ovarium  dan 4 buah benang sari dengan tangkai ssari sepanjang 3-4 cm. Setiap bunga tersebut menghasilkan satu buah pisang, dan karna terdapat banyak bunga maka satu tandan bunga mengasilkan 77-250 buah dibagi dalam 6-14 sisir (Kusumawati, 2008).
Menurut Ridwan (2014), klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut :
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Speratophyta
Sub Divisi        : Angiospermae
Kelas               : Monocotyledonae
Keluarga          : Musaceae
Genus              : Musa
Spesies             : Musa paradisiaca
Tujuan dilakukannya praktikum indeks limbah adalah untuk mengetahui ratio berat yang dikonsumsi dengan berat yang tidak dikonsumsi ( limbah ) sedangkan kegunaanya yaitu sebagai bahan informasi untuk mengetahui indek slimbah pada produk pertanian.
II.      METODOLOGI
2.1  Tempat dan Waktu
Praktikum Indeks Limbah dan Kerapatan Jaringan ini di lakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, pada hari Jum’at 15 April 2016, pukul  13:30 WITA - selesai.
2.2  Alat dan Bahan
Alat yang digunakan  pada percobaan ini yaitu, timbangan, pisau atau cutter, baskom, kantong kresek dan gelas piala.
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu air, buah pisang dan sayur bayam.
2.3  Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja praktikum indeks limbah yaitu :
1.        Menyiapkan alat dan bahan
2.        Menimbang berat awal sayur dan buah menggunakan timbangan
3.        Memisahkan antara bagian yang dikonsumsi dan tidak konsumsi dan menimbangnya
4.        Memasukkan air sebanyak 300 ml kedalam gelas piala dan memasukkan satu pe satu bagian yang dikonsumsi dan tidak dikonsumsi.
5.        Menghitung indeks limbah
 x 100 %

III.   HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1. Indeks Limbah
No.
Komoditi
Berat (gram)
Awal
Konsumsi
Limbah
1
Pisang
565,6
300,9
273,4
2
Bayam
345,1
120
239,9
Sumber Data Primer Setelah Diolah 2016
Indeks Limbah Pisang
Indeks Limbah Bayam


3.2  Pembahasan
Pada buah pisang berat awal 656,6 gram dan ketika dipisahkan antara bagian yang dikonsumsi dan tidak dikonsumsi mengalami perubahan massa dimana berat buah pisang yang dikonsumsi adalah 300,9 gram dan yang tidak dikonsumsi (limbah) adalah 273,4 gram.
Hal ini dikarenakan produk yang dikonsumsi pada buah pisang itu masih tergolong lumayan banyak dan tidak memproduksi limbah pertanian yang berlebihan hal ini disebabkan oleh daging buah pisang yang tebal dan banyak mengandung kadar air  sedangkan kulit pada buah pisang tergolong lumayan tipis.
Hal ini sesuai dengan pendapat Kusumawati (2008), didalam bunga pisang sekilas tampak seperti udang yang berwarna kuning keputih-putihan dengan panjang 4-7 cm dan lebar 1-2 cm. Masing masing bunga tersebut memiliki satu sepal,  satu petal, satu putik dengan banyak ovarium  dan 4 buah benang sari dengan tangkai ssari sepanjang 3-4 cm. Setiap bunga tersebut menghasilkan satu buah pisang, dan karna terdapat banyak bunga maka satu tandan bunga mengasilkan 77-250 buah dibagi dalam 6-14 sisir.
Pada tanaman bayam ketika dilakukan penimbangan awal sebesar 345,1 gram dan pada saat dipisahkan antara limbah dan konsumsi maka limbah dari bayam hanya 239,9 gram dan konsumsi bayam sebesar 120 gram ini dikarenakan limbah bayam lebih banyak dibandingkan dengan bayak yang dikonsumsi.
Sebab berat yang dikonsumsi lebih sedikit ketimbang dengan berat yang tidakdikonsumsi hal ini mengakibatkan hasil buangan produk sayuran bayam ( limbah ) lebih banyak. Hal ini dikarenakan produk yang dikonsumsi dari sayuran hanya daun dan ranting lunaknya saja, sedangkan batangnya dan bagian lainya yang bertekstur keras tidak dikonsumsi.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Rukmana, 1994) yang mengatakan bahwa Tanaman ini memiliki daun tunggal, berwarna hijau muda dan tua, berbentuk bulat memanjang serta oval. Panjang daun pada bayam 1,5-6,0 cm bahkan lebih, dengan lebar 0,5 – 3,2 cm dan memiliki pangkal ujung daun runcing serta obtusus. Batang bayam di sertai dengan tangkai yang berbentuk bulat dan memiliki permukaan opacus. Panjang tangkai ini mencapai 9 cm dan memiliki bagian tepi atau permukaan repandus.


IV.    PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa
1.          Indeks limbah buah pisang yang dikonsumsi sebesar 300,9 gram dan limbah sebesar 273,4 gram dari berat awal yaitu 565,6 gram.
2.          Pada tanaman bayam ketika dilakukan penimbangan awal sebesar 345,1 gram dan pada saat dipisahkan antara limbah dan konsumsi maka limbah dari bayam hanya 239,9 gram dan konsumsi bayam sebesar 120 gram ini dikarenakan limbah bayam lebih banyak dibandingkan dengan bayak yang dikonsumsi.
3.          Indeks limbah merupakan ration antara bagian tanaman yang dikonsumsi dan bagian tanaman sebagai limbah pertanian sedangkan kerapatan jaringan yaitu perbandingan antara berat akhir suatu komditi dengan berat air.
4.2  Saran
Sebaiknya asisten lebih memperhatikan kegiatan mahasiswa saat bekerja agar tidak terjadi kesalahan pada saat proses pratikum.


DAFTAR PUSTAKA
Haryanto.2014.“PraktikumFispan”.http://anthoxappoank.blogspot.com/2014/11/kerapatan-jaringan-fispan.html. Diakses pada tanggal 17 April 2016
Napitupulu, J. A. 2012. Respon Pertumbuhan dan Kualitas Hasil Produksi Bayam Cabut (Amaranthus sp) Terhadap Jenis dan Dosis Pupuk Nitrogen yang Berbeda.

Sumardi, I. 2009. Perkembangan struktur anomali batang bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Rukmana, I. H. R. 1994. Bayam, Bertanam & Pengolahan Pascapanen. Kanisius.

Ridwan, A. Z. 2014. Pengaruh berbagai jenis kulit pisang terhadap kualitas nata de banana.

Kusumawati, A., & Syukriani, L. 2008. Identifikasi dan karakterisasi morfologi genotipe pisang (Musa paradisiaca. L) di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Jerami, 1(2), 62-70.

Susanto, A., & Edison, H. S. 2005. Deskripsi Pisang Indonesia. Agro Inovasi. Balai Penelitian Tanaman Buah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura Badan penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.





LAMPIRAN



Proses penimbangan buah pisang dan sayur bayam
 

                                                                                         

                                                                                                                     




Buah dan sayur yang telah dipisahkan
          Konsumsi dan tidak  dikonsumsi         






Proses menghitung kerapatan jaringan pada gelas piala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar